Kabaharkam Polri Tinjau Penerapan PPKM Darurat di Surabaya

5 July 2021 - 09:41 WIB
Tribratanews.polri.go.id - Surabaya. Kabaharkam Polri, Komjen Pol. Arief Sulistyanto mengecek posko penyekatan PPKM Darurat di Bundaran Waru perbatasan antara Sidoarjo dan Surabaya, Minggu (04/07/21).

Peninjauan dilakukan untuk memastikan efektivitas penyekatan bagi warga luar yang hendak masuk ke wilayah Surabaya.

"Kami ingin mengetahui secara langsung PPKM Darurat di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. Di penyekatan ini, bertujuan untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Kami ingin mengetahui kondisi yang sebenarnya bagaimana pelaksanaan Operasi Aman Nusa II dan penerapan PPKM darurat di wilayah Jawa Timur," terang Kepala Operasi Pusat Operasi Aman Nusa II.

Kabaharkam Polri menjelaskan, kebijakan PPKM Darurat yang dilakukan pemerintah bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Namum melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.

"Bukan penyekatannya, tapi yang utama bagaimana masyarakat sadar kalau nggak perlu nggak usah keluar rumah. Makanya pola yang dilakukan dengan cara seperti ini. Jadi penyekatan, pembatasan gerak, pembatasan interaksi tujuannya bukan untuk menyengsarakan masyarakat, tapi untuk menjaga mereka jangan sampai terkena Covid-19 pada dirinya sendiri. Karena kalau sudah terkena, bisa menular ke orang lain," tutur Jenderal Bintang Tiga.

Komjen Pol. Arief Sulistyanto mengatakan kebijakan ini tak akan berjalan baik tanpa dukungan masyarakat. Untuk itu, Arief meminta masyarakat lebih sadar dan mematuhi protokol kesehatan.

"Kemudian untuk kegiatan yang dilakukan baik oleh satgas deteksi, satgas bimas semua sudah berjalan dengan baik. Kemudian yang paling penting adalah bagaimana menyadarkan masyarakat, patuhi prokes," jelas Mantan Kalemdiklat Polri.

Kabaharkam Polri berharap dengan adanya kebijakan PPKM Darurat dapat menekan angka penularan Covid-19 di Indonesia.

"Yang kita harapkan mereka tahu, mereka sadar bahwa Covid-19 itu mengancam keselamatan jiwa seseorang. Tidak melihat jabatan, tidak melihat status sosial, tidak melihat pangkat, ini yang perlu disadarkan, sudah banyak korban jelas-jelas dikubur, dirawat di RS. Sehingga ayo kita kurangi, kalau tidak perlu nggak usah kelayapan, keluar rumah, bisa beli online beli online," tutup lulusan Akabri tahun 1987

Share this post

Sign in to leave a comment