Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Bertempat dilapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya digelar apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2021. Dalam kegiatan tersebut Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si., memimpin langsung apl tersebut, Senin (12/04/21).
Dalam amanatnya Kapolda Metro Jaya mengatakan, biasanya operasi ini dinamakan dengan Ketupat Jaya. Namun sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu, operasi ini berubah nama jadi Operasi Keselamatan Jaya.
"Sekitar 3.320 personel gabungan yang akan kita turunkan bersama TNI dalam hal ini Kodam Jaya dan Kodam dan kita Polda Metro Jaya dan Pemda. Apa tujuannya, pertama kita ingin masyarakat tetap bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadan. Puasa kemudian sahur, salat tarawih, tadarus, itikaf dan sebagainya dengan khusuk dan lancar. Namun juga tetap memperhatikan keselamatan di jalan dan dari tertular Covid-19," jelas Kapolda Metro Jaya.
Jenderal bintang dua tersebut mengatakan bahwa dalam melaksanakan ibadah bulan puasa pihaknya terus melakukan edukasi, sosialisasi agar tetap disiplin Prokes. Kemudian juga kegiatan yang tidak penting seperti sahur on the road yang kegiatannya bergerombol, berkerumun, kebut-kebutan yang tidak ada nilai ibadah Ramadannya itu bakal dilarang.
"Jadi tradisi SOTR itu kita akan larang, kita akan tindak. Tidak ada SOTR yang bergerombol, balap-balapan itu bukan sahur namanya. Itu namanya kebut-kebutan di bulan Ramadan itu kita akan tindak sesuai dengan surat edaran gugus tugas dan surat edaran menteri agama lebih baik melaksanakan sahur dengan keluarga inti di rumah," tegas Kapolda Metro Jaya.
Tujuan kedua adalah, Operasi Keselamatan Jaya ini juga akan dilaksanakan sosialisasi secara masif tentang imbauan larangan mudik lebaran. Sebab, dengan adanya mudik lebaran, maka akan menimbulkan kerumunan di terminal, bandara dan stasiun serta lainnya.
"Nyok di Jakarta aja kata orang betawi, kita di Jakarta aja kagak usah mudik," jelas Kapolda Metro Jaya.