
Dalam kunjungannya, Kapolda Banten mengatakan bahwa Kampung Tangguh yang sudah terbentuk ini sudah benar-benar tangguh. Bukan sekedar ada penjagaan, posko Covid-19, cek suhu maupun lumbung pangan saja, tapi masyarakat dan Forkopimda sudah kompak. Masyarakatnya semuanya berperan aktif, dimana masyarakat yang memiliki kemampuan menjadi pengrajin tas, pengrajin anyaman, madu, kecimpring, enye-enye, budidaya jamur, budidaya ikan nila, ikan lele.
Jenderal bintang dua tersebut juga melihat kesiapan pangan yang ada di desa tersebut dan berharap apa yang sudah dipersiapakan dapat berjalan dengan baik, terlebih seluruh masyarakat ikut serta dalam program Kampung Tangguh Nusantara Kalimaya.
.jpg)
Sementara itu Dirbinmas Polda Banten, Kombes Pol Riki Yanuarfi, S.H, M.Si., menjelaskan bahwa Kampung Tangguh Nusantara ini merupakan sebuah pilot projects, dan kita bersama-sama dari Polri, TNI dan Pemerintah dapat bersinergi dalam memberikan pembinaan yang ada kaitannya dengan bagaimana cara kita beradaptasi dengan Covid-19, untuk tetap menjalankan kehidupan kita ke depan di Masa adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini.
“Di wilayah hukum Polda Banten, untuk pilot projects Kampung Tangguh Nusantara ada 99 Kampung Tangguh percontohan yang tersebar di Kabupaten dan Kota di wilayah hukum Polda Banten,” jelas Dir Binmas Polda Banten.
Sementara itu, ditempat yang sama Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pemerintah. Karena di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini, mari bersama-sama mengikuti anjuran dari pemerintah yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan, selalu menggunakan masker saat diluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun atau Handsanitizer dan selalu menerapkan Physical Distancing.
(fn/bq/hy)