Indonesia-Selandia Baru Eksplorasi Kolaborasi di Sektor Prioritas

9 August 2025 - 11:00 WIB

Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bersama Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd Michael McClay mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama di sektor prioritas, seperti pangan dan pertanian, energi panas bumi, hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut Mendag, sinergi ini akan memperkuat ketahanan ekonomi dan memperluas manfaat perdagangan bagi masyarakat.

"Kami melihat potensi besar kolaborasi di sektor pangan dan energi terbarukan, serta dukungan bagi UMKM agar dapat menembus pasar internasional," ujar Mendag, Jumat (8/8/2025).

Pertemuan kedua menteri juga menyoroti situasi dan kondisi perdagangan global, khususnya kebijakan tarif sepihak terhadap sejumlah negara dan dampaknya bagi pelaku usaha di kawasan.

Mendag menyampaikan Indonesia dan Selandia Baru sepakat bahwa kepastian berusaha merupakan elemen krusial dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan perdagangan internasional.

Lebih lanjut, diskusi kedua menteri juga membahas target perdagangan bilateral. Ia optimistis Indonesia dan Selandia Baru dapat mencapai target perdagangan bilateral sebesar 6 miliar dolar Selandia Baru atau setara 3,6 miliar dolar AS pada 2029.

Target ini sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru 2025-2029 (Indonesia-New Zealand Comprehensive Partnership Plan of Action/PoA 2025-2029).

"Hal tersebut dapat diwujudkan, salah satunya dengan memaksimalkan berbagai perjanjian perdagangan internasional yang telah ada seperti ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," jelasnya.

Sementara itu, Menteri McClay menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Selandia Baru terus saling mendukung dan memperkuat kerja sama yang telah terjalin dengan baik, khususnya dalam menghadapi dinamika global.

"Kami mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan Indonesia dan berharap kemitraan ini dapat menjadi bagian dari solusi di tengah ketidakpastian perdagangan dunia," kata Menteri McClay.

Pada periode Januari-Juni 2025, total perdagangan kedua negara mencapai 963,23 juta dolar AS, naik 21,56 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, sebesar 792,39 juta dolar AS.

Pada Januari-Juni 2025, ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar 374,89 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Selandia Baru tercatat sebesar 588,35 juta dolar AS.

Ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru di antaranya adalah bungkil minyak, batu bara, monitor dan proyektor, trafo listrik, dan kayu.

Sedangkan, impor Indonesia dari Selandia Baru di antaranya adalah susu dan krim, peralatan radar, mentega, keju dan dadih, serta tepung, tepung kasar, dan pelet.


(ndt/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment