Hati-Hati Tawaran Investasi Berbasis Robot Trading

9 February 2022 - 13:57 WIB
Tribratanews.polri.go.id-Jakarta. Pola-pola investasi bodong dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Beberapa tahun lalu marak investasi berkedok koperasi simpan pinjam yang menawarkan keuntungan diatas normal.

Sekarang polanya berubah dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, yang disebut robot trading. Robot trading ini jenisnya bervariasi ada yang untuk forex, saham, kripto dan bursa berjangka (komoditi).

Dengan menggunakan bantuan teknologi atau yang dikenal robot trading, para operator pengelola investasi menawarkan investasi yang menggiurkan. Tawaran tersebut dibarengi dengan testimoni-testimoni dari para "crazy rich," yang memamerkan harta dan kehidupan mewahnya. Selasa (9/2/22).

Platform medsos seperti halnya twitter, facebook, Instagram menjadi sarana yang sangat ampuh, untuk menggaet dan menarik para nasabah untuk bergabung.

Minimnya literasi investasi membuat nasabah tidak berpikir jernih menanamkan uangnya, bergabung dengan investasi-investasi tersebut. Sebelum ikut bergabung dengan suatu investasi, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Dalam investasi tidak ada satupun keuntungan mutlak, jika ada iming-iming 100 % maka dipastikan tawaran tersebut kita harus tolak.
2. Penggunaan robot trading yang hanya bisa dikendalikan broker tertentu, padahal seharusnya dengan bantuan expert advisor, bisa juga dikendalikan oleh broker forex yang lain.
3. Jika dalam proses mencari nasabah menggunakan skema member get member (MLM), atau money game ala skema ponzi maka sudah harus diwaspadai. Logikanya tanpa perlu menggunakan member get member bisa menggunakan robot trading.
4. Jika menggunakan bantuan robot trading, maka harus mempelajari cara kerja robot tersebut, system keamanan, resiko dan sebagainya.
5. Pelajari keabsahan pengelola, legalitasnya, perizinanya,dan melakukan cek dan ricek ke Lembaga otoritatif, seperti Bapepti, Bapepam, OJK dan Kementerian Perdagangan.

Dengan prinsip kehati-hatian, semoga kita tak menjadi korban berikutnya dari model kejahatan investasi bodong, dengan berbagai modus yang nampaknya semakin canggih.

Share this post

Sign in to leave a comment