Tribratanews.polri.go.id - Bantul. Kebakaran hebat melanda sebuah gudang milik sebuah CV di Sentanan RT 06, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul , meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah dan penyebab kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik pada Sabtu (10/5/25).
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika saksi, Lia Mariani (26), melihat lampu menyala dan mati berulang kali setelah selesai melaksanakan salat asar di ruang admin. Awalnya, saksi mengira hal tersebut merupakan gangguan listrik biasa.
"Saksi sempat memeriksa komputer admin yang masih menyala. Namun, tidak lama kemudian, ia mendengar suara percikan yang menjadi awal mula kebakaran," ungkap AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
Saksi kemudian memeriksa sumber suara tersebut di bagian belakang gudang. Ia menemukan tumpukan kain di area gudang mulai terbakar. Saksi segera memanggil warga untuk membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya. Namun, api dengan cepat membesar sehingga upaya warga tidak berhasil.
"Gudang yang berisi tumpukan sisa kain produksi dompet dan tas, baik jadi maupun setengah jadi, beserta kain/bahan baku habis terbakar," jelas AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
Kasi Humas Polres Bantul juga menjelaskan kronologi setelah itu Warga kemudian menghubungi pemadam kebakaran, dan tujuh unit armada pemadam tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB setelah proses pendinginan dilakukan untuk memastikan titik api benar-benar padam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi kerugian materi mencapai miliaran rupiah. "Kerugian dari bahan yang terbakar diperkirakan sekitar Rp 1,7 miliar, sedangkan kerugian bangunan mencapai sekitar Rp 2,8 miliar," ungkap Kasi Humas Polres Bantul.
Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik di gudang bagian belakang yang menimbulkan percikan api.
"Kami menduga korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran gudang tas tersebut," tutup Kasi Humas Polres Bantul.
(pt/hn/rs)