Tribratanews.polri.go.id - Palembang. Kepolisian Daerah Sumsel bersama TNI hingga stakeholder bakal melakukan sosialisasi terkait Sistem Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu (Songket). Aplikasi Songket ini juga akan disandingkan dengan tim Drone Squard Karhutla.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Prof Dr Eko Indra Heri S MM mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan hal itu bersama-bersama dengan pihak terkait.
“Selain itu juga kita membentuk tim Drone Squard Karhutla di Polres-Polres di Kecamatan untuk patroli guna mencegah terjadinya kebakaran hutan maupun lahan,” ujarnya di sela-sela kegiatan pelaksanaan pengukuhan Drone Squard Karhutla dan pelatihan operator Songket di Wyhdam Hotel Palembang, Jumat (11/06/21).
Aplikasi Songket merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api berikut dukungan sumber daya air dan posko terdekat di Indonesia.
Aplikasi Songket ini digagas oleh Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Polda Sumsel, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Forum DAS Sumsel.
Jenderal Bintang Dua tersebut mengatakan aplikasi Songket didukung oleh server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel, dan aplikasi Songket ini sudah terintegrasikan dengan kamera pengintai (asap digital) bekerja sama dengan Telkom untuk dipasang pada tower BTS Telkom di Sumsel.
Kapolda Sumsel berharap bahwa aplikasi Songket ini akan menjadi trend center bagi daerah lain yang daerahnya rawan terjadi Karhutla, sehingga Sumsel menjadi penggagas aplikasi pertama dengan teknologi terbaru di Indonesia.
“Mudah-mudahan aplikasi ini menjadi trend center untuk provinsi lain, ini aplikasi baru satu-satunya di Indonesia. Bahkan ketika ada report dari masyarakat di lapangan si operator langsung mengetahui jarak dan rute terdekat untuk akses ini, berikut lokasi sumber air dan posko terdekat," tutup Irjen Pol. Prof Dr Eko Indra Heri S MM
(ym/bq/hy)