Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian memastikan data yang tersimpan di dalam server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) masih dalam keadaan aman walaupun mengalami kelumpuhan sejak Kamis (20/6/24) akibat serangan siber ransomware. Data-data publik pun dipastikan masih tersimpan di tempat dalam keadaan terenkripsi.
"Jadi data itu di tempat, tapi keadaan terenkripsi," ungkap di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rabu (26/6/24).
Ia bahkan menjamin data yang ada di PDNS 2 Surabaya masih dalam keadaan aman.
Baca Juga: Kompolnas Buka Pendaftaran Calon Anggota 2024-2028
"Data ada di tempat, di data center sementara Surabaya itu. Tapi dia dalam keadaan terenkripsi, maka tidak bisa dioperasionalkan," ujarnya.
Menurutnya, BSSN masih melakukan audit forensik. Namun, memang data itu ada di tempat tapi tersandera karena terkunci.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa BSSN sebelumnya telah mengingatkan Pemerintah perihal ancaman ransomware. Ia pin mengungkap bahwa pihaknya dan pemerintah telah melakukan sejumlah antisipasi.
"BSSN untuk tahun 2024 ini kita merilis pada Desember kemarin perkiraan ancaman serangan siber, antara lain ini ransomwares masuk di dalam daftar warning kita. Bahwa di tahun 2-24 ini serangan jenis ransomwares menjadi salah satu yang paling besar kemungkinannya terjadi di Indonesia," jelasnya.
(ay/pr/nm)