Bripka Eko Julianto, S.H., Polisi Dai Dari Polres Wonogiri Yang Gratiskan Santri Di Ponpesnya

13 November 2023 - 21:00 WIB
Dok. Polri

Tribratanews.polri.go.id - Wonogiri -Bripka Eko Julianto, S.H., dikenal masyarakat Wonogiri, sebagai polisi dai. Sebab, ia kerap kali berkeliling menjadi mubaligh dalam pengajian akbar di beberapa Wilayah Kab. Wonogiri dan sekitarnya.

Setiap menjadi pembicara dalam pengajian akbar, Bripka Eko Julianto, S.H., tak pernah lepas dari seragam kepolisianya. Kegiatan berdakwah di masjid itu telah ditekuni Bripka Eko sejak 2015 di luar jam tugas dirinya sebagai polisi.

Bahkan Saat ini Bripka Eko Telah mendirikan pondok pesantren dan telah memliki 360 santri dan santriwati. Seluruh santri yang mondok di Ponpes yang di asuh Bripka Eko tersebut gratis dan tidak di pungut biaya.

Abah Eko adalah sapaan masyarakat atau jamaah kepada 'Bripka Eko Julianto, S.H., ini. Abah Eko ini sudah mengunjungi berbagai daerah di Kabupaten Wonogiri, bahkan Ia juga sering berceramah mendampingi Gus Miftah dan Gus Idham

Ditemui di kediamannya di Ponpes Santri Manjung Wonogiri, Senin ( 13/11/23 ) Bripka Eko menyampaikan, "dalam mengelola Pondok Pesantren gratis ini, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dari mana kami mendapatkan dana tersebut? Dengan senyuman khasnya, Bripka Eko mengatakan, rejeki datang dari mana saja asal ikhlas, yang jelas kita punya jalur langit, yakin saja rezeki pasti datang asalkan kita punya niat yang tulus ikhlas"

Bripka Eko menjelaskan alasannya mendirikan pondok dan menggratiskan bagi santri, dia mengatakan, Anak-anak ini adalah calon pemimpin bangsa, oleh karena itu dengan belajar ilmu agama saya berharap anak anak ini nantinya dapat menjadi pemimpin di negri ini dengan landasan iman dan takwa.

Bripka Eko menyebut dalam berceramah dan mendirikan ponpes ini ia menggunakan uang pribadinya dan ada beberapa dari donatur yang tergerak hatinya untuk membantu membiayai kegiatan di pesantren.

"Karena latar belakang polisi saya tetap menyampaikan hal-hal yang berkaitan imbauan kamtibmas, terutama cinta tanah air, bagaimana supaya jangan ada paham-paham radikalisme itu bisa masuk. Intinya pada umumnya setiap materi yang disampaikan itu tetap ada penyampaian imbauan kamtibmas kepada masyarakat," jelasnya.


(ta/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment