Tribratanews.polri.go.id - Jawa Barat. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkomitmen memperkuat identifikasi manajemen risiko. Hal itu mengingat semua kebijakan penanggulangan terorisme memiliki kemungkinan terjadinya risiko.
Baca Juga : Polda Kalsel Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Buron Narkotika Fredy Pratama
Inspektur BNPT RI Catur Iman Pratignyo mengatakan bahwa manajemen risiko lintas sektor yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme sangat diharapkan di samping memperkuat risiko lingkup internal.
“BNPT harus mengampu manajemen risiko tingkat sektor dalam penanggulangan terorisme. Harus kita rumuskan bersama dengan TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan instansi terkait lainnya,” jelasnya dikutip Antara, Selasa (31/10/23).
Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid menambahkan bahwa dalam perspektif intelijen, manajemen risiko disebut sebagai teori prediksi antisipasi.
“Beragam risiko mungkin terjadi, mulai dari terjadinya aksi terorisme yang berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat hingga konflik sosial. Maka kalau sudah ada prediksi perlu diminimalisir risiko,” ujarnya.
(ay/pr/nm)