Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak para tokoh agama menjadikan keberagaman sebagai benteng melawan radikalisme.
Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris menekankan keberagaman di Indonesia dengan ratusan suku, ribuan bahasa, dan beragam agama bukanlah ancaman, melainkan kekuatan besar bangsa.
"Keragaman justru harus dijaga sebagai perekat bangsa. Namun bangsa multikultural seperti Indonesia rawan disusupi konflik, terutama jika ada pihak yang menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan," ujar Direktur Pencegahan Irfan, Selasa (16/9/2025).
Ia menegaskan terorisme merupakan penyimpangan ajaran agama lantaran menanamkan kecurigaan antarumat, merusak harmoni sosial, dan mengancam masa depan bangsa.
Lebih lanjut, Direktur Pencegahan Irfan menuturkan Indonesia merupakan rumah besar bagi semua keyakinan, sehingga perbedaan bukan untuk diseragamkan, melainkan dijalani sebagai anugerah.
“Al-Qur’an jelas menyebut manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal, bukan saling curiga. Semua agama pun menekankan cinta kasih, perdamaian, dan keadilan,” pungkas Direktur Pencegahan Irfan.
(ndt/hn/rs)