Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Narkotika Nasional (BNN) memperluas akses layanan rehabilitasi narkoba dengan memperkuat program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), yakni pendekatan rehabilitasi berbasis komunitas.
Deputi Rehabilitasi BNN, Bina Ampera Bukit, mengatakan langkah ini diambil untuk merespons tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia, yang kini mencapai 1,73 persen atau sekitar 3,3 juta jiwa berusia 16–64 tahun.
“IBM ini adalah layanan komunitas dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat,” ujar Direktur Bina, Selasa (22/4/2025).
Dalam program IBM, para agen pemulihan berperan sebagai garda terdepan yang mendampingi penyalahguna narkoba dengan layanan rehabilitasi ringan. Sementara untuk kasus dengan tingkat kecanduan sedang hingga berat, agen pemulihan akan melakukan rujukan berdasarkan hasil asesmen.
Mengutip hasil riset Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2020, menunjukkan efektivitas IBM dalam meningkatkan motivasi perubahan dan mengurangi frekuensi pemakaian narkoba.
“Rehabilitasi merupakan bagian dari upaya pencegahan tersier. Sebisa mungkin, klien tidak sampai mengalami kondisi yang lebih parah,” tegasnya.
Karena keterbatasan anggaran untuk melatih seluruh agen pemulihan, BNN memilih strategi pelatihan kepada pendamping agen pemulihan, yang kemudian akan menjadi pelatih di daerah masing-masing.
“Pendamping inilah ujung tombak yang kami latih sekarang. Nantinya mereka akan melatih agen pemulihan di daerah mereka sendiri,” kata Direktur Bina.
Ia berharap para pendamping dapat menyerap pengetahuan dan keterampilan yang dibagikan fasilitator, agar mampu memberikan pelatihan maksimal di daerah masing-masing.
Menurutnya, dengan penguatan kapasitas pendamping dan pelaksanaan pelatihan angkatan ketiga ini, layanan IBM akan menjangkau lebih banyak penyalahguna narkoba, khususnya mereka yang masih pada tahap coba pakai atau kecanduan ringan.
“Program IBM ini menjadi salah satu keunggulan BNN untuk memperkuat komunikasi publik dalam isu rehabilitasi,” tutur Direktur Bina.
BNN menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan layanan rehabilitasi dan menekan angka penyalahgunaan narkoba melalui sinergi antara lembaga, pendamping, dan agen pemulihan.
(ndt/hn/nm)