Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Narkotika Nasional (BNN) mulai menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk membongkar sindikat narkotika. Koordinator Kelompok Ahli BNN, Komjen Pol. (Purn) Ahwil Luthan mengatakan, penggunaan AI bahkan menjadi fokus BNN dan Polri.
Menurut Koordinator Komjen Pol. (Purn) Ahwil, penegak hukum di masa sekarang harus lebih pintar dari sindikat narkotika. Sebab, sindikat narkotika selalu mencari celah untuk mengedarkan dan menyamarkan hasil dari transaksi haramnya.
Ia menekankan, AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengawasan, deteksi, dan pencegahan peredaran narkotika. Karena dari hari ke hari, cara yang digunakan sindikat mengedarkan narkotika semakin kompleks.
“Salah satu penerapan kecerdasan buatan adalah dalam analisis data menggunakan algoritma pembelajaran mesin. Pihak berwenang dapat menganalisis pola distribusi narkotika serta mengidentifikasi berbagai titik rawan yang menjadi pusat peredaran,” jelas Koordinator Komjen Pol. (Purn) Ahwil seperti dikutip dari RRI, Selasa (15/10/24).
AI pun mampu memproses data transaksi keuangan dan komunikasi yang mencurigakan, sehingga memudahkan pelacakan jaringan pengedar narkoba.
“Nah di sinilah pentingnya kita juga harus memiliki data akurat soal jaringan narkotika internasional yang bisa didapat melalui kerja sama antarnegara,” ujar Koordinator Komjen Pol. (Purn) Ahwil.
(ndt/hn/nm)