BI Perkuat Dukungan Program Astacita Stabilitas Ekonomi Indonesia

23 January 2025 - 09:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Bank Indonesia (BI) menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi program-program pemerintah dalam inisiatif Astacita. Dukungan tersebut diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, termasuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tekanan global.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas moneter, serta sistem keuangan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

“Komitmen kami di Bank Indonesia adalah memastikan rupiah tetap stabil, tentu sejalan dengan pergerakan mata uang regional, meskipun dolar AS terus menguat,” ujar Gubernur BI, Rabu (22/1/25).

Bank Indonesia melanjutkan intervensi di pasar valuta asing melalui transaksi spot, forward, dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.

“BI tahun ini akan membeli SBN COVID-19 yang jatuh tempo senilai kurang lebih Rp100 triliun. Kami bahkan berkomitmen untuk membeli lebih dari angka itu jika diperlukan,” tambah Gubernur BI.

BI juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Kementerian Keuangan. Bersama Kemenkeu, BI mendukung pembiayaan fiskal melalui mekanisme debt switching atau pertukaran utang bilateral.

“Indonesia adalah contoh terbaik di mana kebijakan fiskal dan moneter selalu bersinergi,” kata Gubernur BI.

Dalam mendukung sektor riil, BI menyalurkan insentif sebesar Rp295 triliun melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

“Kami arahkan insentif ini ke sektor-sektor prioritas seperti UMKM, pertanian, perdagangan ritel, perumahan rakyat, dan ekonomi kreatif, yang dapat menciptakan lapangan kerja,” jelas Gubernur BI.

Bank Indonesia juga mengoptimalkan peran 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia untuk mendukung program hilirisasi pangan dan pengendalian inflasi. Perry menyatakan, Ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama kami. BI bekerja keras agar program ini sukses di berbagai daerah. Selain itu, akselerasi digitalisasi ekonomi menjadi fokus penting untuk memperkuat daya saing nasional.

Sebagai langkah tambahan, BI tengah mempersiapkan instrumen baru seperti Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) guna mengoptimalkan devisa hasil ekspor sumber daya alam.

“Kami mendukung program makan bergizi karena ini bagian dari membangun ekosistem ekonomi yang inklusif. Dengan dukungan 46 kantor perwakilan BI, kami yakin program ini dapat berjalan dengan baik," jelas Gubernur BI.

Dengan berbagai langkah strategis ini, BI berharap implementasi Astacita dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment