Tribratanews.polri.go.id - Kupang. Selama sepekan terakhir Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan, terdapat 10 ekor mamalia jenis paus yang terdampar di sejumlah wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur.
Dilansir Antaranews, Kamis (6/4/23) Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi, mengatakan sebanyak 10 ekor mamalia paus itu terdampar di tiga lokasi berbeda di provinsi berbasis kepulauan tersebut.
Imam Fauzi menyebutkan mamalia itu terdampar tidak di satu tempat, melainkan tersebar di tiga wilayah berbeda, di NTT dengan jenis yang berbeda-beda. Mamalia yang terdampar di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) masing-masing satu ekor paus jenis Paus Sperma masih dalam keadaan hidup kemudian dilepaskan ke tengah laut oleh nelayan dan petugas BKKPN dan dinas terkait.
Baca Juga: Cegah Aksi Kriminalitas, Polda NTT dan Jajaran Tingkatkan Pengawasan
Sementara sisanya, yakni berjumlah delapan ekor terdampar di Kabupaten Sabu Raijua dengan jenis paus yang terdampar adalah jenis paus Kepala Melon atau Melon Headed Whale (Peponocephala electra). Dari delapan ekor tersebut, dua ekor ditemukan warga dalam keadaan sudah mati dan membusuk, sementara enam lainnya dalam keadaan hidup lalu dilepaskan kembali perairan dalam ke laut.
Ia mengungkapkan banyaknya Mamalia Paus yang terdampar di wilayah pesisir NTT khususnya di Pulau Timor, karena perairan utara Pulau Timor merupakan salah satu habitat dan koridor migrasi dari mamalia laut.
Selanjutnya Imam Fauzi menambahkan, BKKPN sendiri selama ini selalu melakukan survei penyebaran Mamalia Paus di wilayah perairan NTT dan hasil survei penyebaran dan kemunculan mamalia laut diketahui bahwa penyebarannya berhenti di Utara Pulau Timor tergolong dalam kategori koridor tinggi.
Ia mengatakan penyebabnya karena frekuensi kemunculan dan keragamannya cukup tinggi. Oleh karena itu, tidak heran jika di Wilayah ini sering terjadi fenomena mamalia laut terdampar seperti paus Sperma Kerdil dan paus Kepala Melon.
(fa/pr/um)