Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengingatkan warga, terutama yang masuk kategori miskin desil satu, agar lebih bijak meminjam uang agar tidak terjerat pinjaman online (pinjol).
"Saat ini masih banyak yang terjerat pinjol. Ini tentu menjadi perhatian kita karena akan berpengaruh terhadap keuangan keluarga mereka. Nanti jadi tambah miskin," ungkap Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati, Rabu (26/6/24).
Oleh karena itu, Asisten Sri mengatakan pengembangan atau sosialisasi tentang literasi keuangan menjadi sangat penting bagi masyarakat terutama yang masuk dalam desil satu atau miskin kronik (chronic poor).
Lebih lanjut terkait pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta, Asisten Sri menyoroti tentang pentingnya pengembangan ekonomi keluarga. Ia menuturkan pengembangan ekonomi keluarga memiliki peran penting karena dapat meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya membantu menurunkan kemiskinan.
"Kami ingin agar seluruh keluarga dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan bisa memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif," ujar Asisten Sri.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan ekonomi keluarga demi menurunkan angka kemiskinan antara lain memperkuat keterampilan dan kapasitas anggota keluarga dengan berbagai keahlian, keterampilan dan melalui program-program pengembangan kewirausahaan.
"Dan juga selain bisa menciptakan kegiatan atau pengetahuan sehingga bisa membuat suatu usaha, hal yang juga penting adalah menyiapkan manajemen keluarga yang baik," ujar Asisten Sri.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan kemandirian anggota keluarga agar aktif dalam mencari peluang untuk meningkatkan kondisi ekonomi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan dan keluarga dapat membangun masa depan yang lebih stabil.
Data profil kemiskinan DKI Jakarta pada 2023 menunjukkan tingkat kemiskinan di kota ini berada pada angka 4,44 persen atau turun, dibandingkan tahun sebelumnya yakni di angka 4,69 persen.
(ndt/hn/nm)