ASEAN Para Games Bukti Negara Peduli Kepada Atlet Difabel

1 August 2022 - 14:36 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Indonesia rela menerima limpahan Vietnam untuk menggelar ASEAN Para Games 2022. Ini jadi bukti kepedulian Presiden RI Joko Widodo kepada prestasi atlet difabel.

ASEAN Para Games harusnya berlangsung di Vietnam pada 2021, tapi dibatalkan karena Pandemi COVID-19. Kemudian Indonesia mengambil alih tugas Vietnam sebagai tuan rumah pada 30 Juli hingga 6 Agustus di Solo.

Sejatinya turnamen ini harusnya dihelat lebih awal pada 23 hingga 30 Juli, namun diundur lagi demi persiapan yang lebih matang. Pasalnya, ASEAN Para Games sudah absen dua kali sejak terakhir dihelat di Kuala Lumpur 2017.

"Awalnya bukan kita tuan rumahnya tapi Vietnam. Karena negara-negara lain tidak bersedia menyelenggarakan, maka atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah," jelas Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Menpora menjelaskan alasan Presiden RI memintanya untuk mengambil kesempatan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games, adalah demi memberikan kesempatan atlet difabel untuk berkompetisi dalam meraih prestasi.

Sebab, kesempatan para atlet Para Games bertanding sangat terbatas di tengah pandemi ini, karena beberapa ajang ditunda dan bahkan ada yang ditiadakan.

Sebut saja ASEAN Para Games Filipina 2019, Asean Para Games Vietnam 2022, lalu ada Asian Games Guangzhou yang ditunda ke tahun 2023. Sementara, ajang single event juga sama nasibnya.

"Oleh karena itu Pak Presiden Joko Widodo memberi arahan kepada saya untuk memberi mereka arena untuk bertanding. Belum tentu kalau kita tidak jadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 ini terlaksana," sambungnya.

Menpora senang di tengah persiapan yang mepet, ASEAN Parea Games bisa terlaksana juga karena kerjasama semua pihak, mulai dari lintas kementerian pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Tengah dan pemerintah kota Solo, serta stakeholder lainnya.

Menteri asal Gorontalo itu yakin Indonesia mampu jadi tuan rumah yang baik, tak cuma dari sisi prestasi, tapi juga sukses prestasi, administrasi, dan ekonomi.

"Jadi kita menggerakkan semua potensi dalam waktu yang sangat singkat." Jelasnya.

"Dampak ekonomi luar biasa, semua pesawat penuh yang menuju ke sini. Bahkan ada yang terpaksa lewat darat, kemudian hotel-hotel penuh, tempat-tempat UMKM, penyewaan mobil penuh, transportasi, kuliner. Saya sudah melihat dampak secara ekonomi dari pelaksanaan ini sangat terasa," tegas Menpora.



Share this post

Sign in to leave a comment