Tak Kelelahan Tapi Merasa Pegal di Betis? Mungkin Ini Penyebabnya

10 October 2024 - 07:15 WIB
Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pegal di betis sering disebabkan karena kelelahan setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, tidak selalu demikian. Meskipun betis pegal bisa terjadi karena olahraga yang berlebihan, ada beberapa kondisi medis lainnya yang dapat menjadi penyebab utama.

Memahami alasan di balik pegal di betis sangat penting supaya kamu dapat menentukan cara penanganan yang tepat.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (8/10/24), berikut sederet penyebab umu pegal pada betis yang tak ada hubungannya dengan kelelahan fisik, antara lain:

1. Kram otot

Kram otot merupakan salah satu penyebab utama pegal di betis. Kondisi ini terjadi ketika otot berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak dapat rileks.

Kram otot bisa disebabkan oleh dehidrasi, kekurangan elektrolit seperti kalium dan magnesium, atau gangguan peredaran darah. Nah, kram juga sering terjadi saat tidur atau setelah aktivitas ringan.

2. Varises

Pegal betis juga bisa disebabkan karena varises. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki membengkak dan berliku-liku.

Varises dapat menyebabkan rasa berat, pegal, dan nyeri di betis. Hal tersebut terjadi ketika katup di dalam vena tidak berfungsi dengan baik, sehingga darah berkumpul di kaki.

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita dan orang yang sering berdiri lama.

3. Trombosis vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT)

Trombosis vena dalam adalah kondisi serius di mana bekuan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki.

Gejala DVT termasuk pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada betis. Jika tidak ditangani, DVT dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti emboli paru, yang dapat mengancam jiwa.

4. Sindrom kompartemen

Selanjutnya ada sindrom kompartemen yang terjadi akibat tekanan dalam kompartemen otot. Hal ini bisa merusak jaringan otot dan saraf.

Penyebabnya bisa cedera atau aktivitas fisik yang terlalu intens. Tanda-tandanya bisa berupa pegal dan nyeri yang parah di betis, terutama saat bergerak.

5. Penyakit arteri perifer (Peripheral Artery Disease/PAD)

PAD terjadi ketika arteri yang menyuplai darah ke kaki menyempit atau tersumbat oleh plak.

Akibatnya, aliran darah ke betis berkurang, menyebabkan nyeri atau pegal, terutama saat berjalan atau beraktivitas. Kondisi ini umum terjadi pada perokok dan penderita diabetes.

6. Penyakit asam urat

Penyakit asam urat adalah suatu gangguan yang menyebabkan radang pada sendi karena terlalu banyak kandungan asam urat di dalam darah.

Hal tersebut menyebabkan pembentukan kristal tajam pada salah satu sendi di tubuh. Kamu mungkin merasakan pegal hingga rasa nyeri yang parah, terutama di malam hari.

Bagian kaki adalah tempat yang paling umum diserang oleh asam urat, terutama jempol kaki. Gangguan ini dapat bertahan hingga 10 hari ketika terjadi.

Awalnya memang akan terjadi pada satu sendi, tetapi jika tidak diobati akan menyerang bagian lainnya di tubuh, baik itu di kaki ataupun tangan.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment