Benarkah Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke di Usia Muda? Ini Kata Ahli

11 March 2025 - 06:45 WIB
Freepik


Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tahun 2022 mengungkapkan orang dengan golongan darah A lebih mungkin mengalami stroke di usia muda.

Dalam penelitian tersebut, para ahli genomik menemukan adanya hubungan jelas antara gen untuk subkelompok A1 dan stroke dini. Mereka mengumpulkan data dari 48 penelitian genetik, yang mencakup sekitar 17 ribu orang dengan stroke dan hampir 600 orang yang sehat.

Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun. Pencarian genom secara luas mengungkapkan dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumnya, salah satunya dengan golongan darah.

Analisis kedua dari jenis gen golongan darah tertentu kemudian menemukan orang-orang yang genomnya mengkodekan variasi golongan darah A memiliki peluang 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan populasi golongan darah lainnya.

Bagi orang-orang yang memiliki gen golongan darah O1, risikonya lebih rendah hingga 12 persen. Tetapi, para peneliti mencatat bahwa risiko tambahan stroke pada orang dengan golongan darah A kecil, jadi tidak perlu terlalu panik.

"Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi," ujar penulis senior dan ahli saraf vaskular, Steven Kittner dikutip dari Science Alert (9/3/25).

"Namun, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam perkembangan bekuan darah," imbuhnya.

Menurutnya, masih membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk memperjelas mekanisme peningkatan risiko stroke pada orang dengan golongan darah A ini.

Temuan penting lainnya dari penelitian ini didapatkan dari perbandingan orang yang terkena stroke sebelum usia 60 tahun dan mereka yang mengalaminya setelah usia 60 tahun. Untuk ini, para peneliti menggunakan data dari sekitar 9.300 orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami stroke.

Tak hanya itu, mereka juga menggunakan data dari sekitar 25 ribu orang yang berusia di atas 60 tahun yang tidak mengalami stroke.

Mereka menemukan peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok usia lanjut. Ini menunjukkan stroke yang terjadi di awal kehidupan mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan stroke yang terjadi di kemudian hari.

"Stroke pada orang yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri (proses yang disebut aterosklerosis). Itu lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan bekuan darah," terangnya.

Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan orang kontrol yang tidak terkena stroke, terlepas dari usia mereka.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment