Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kompres jadi salah satu solusi meredakan nyeri atau cedera. Akan tetapi, kompres mana yang harus digunakan? Dingin atau hangat?
Tindakan mengompres mampu meredakan rasa nyeri dengan cepat. Hanya saja, dalam beberapa kondisi, orang menggunakan kompres dengan kurang tepat. Kondisi yang sebaiknya menggunakan kompres dingin, malah pakai kompres hangat. Begitu pula sebaliknya.
Pada prinsipnya, suhu panas akan meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke suatu area tubuh. Suhu panas cocok untuk mengatasi kekakuan di pagi hari atau menghangatkan otot sebelum beraktivitas.
Melansir dari laman Spine & Pain Clinic of North America, Senin (2/12/24), berikut sederet masalah yang dapat ditangani dengan kompres hangat, antara lain:
- masalah mata;
- kram otot dan nyeri;
- cedera otot;
- leher kaku;
- nyeri punggung atas dan bawah;
- sendi bengkak;
- sakit kepala berdenyut;
- hidung tersumbat;
- sakit telinga akibat infeksi;
- sakit gigi;
- kram perut akibat menstruasi.
Sementara itu, suhu dingin akan memperlambat aliran darah serta mengurangi pembengkakan dan nyeri. Kompres dingin sangat dianjurkan segera diaplikasikan pada cedera atau peradangan sendi, antara lain:
- cedera akut yang baru terjadi dan disertai bengkak;
- osteoarthritis;
- ketegangan otot;
- gout atau nyeri akibat asam urat;
- tendinitis atau peradangan pada tendon;
- migrain.
(sy/hn/nm)