Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Radiasi nuklir adalah bentuk energi elektromagnetik atau partikel bermuatan yang dilepaskan dari inti atom yang tidak stabil. Penggunaan bahan nuklir dalam pembangkit listrik, penelitian, dan pengobatan medis memberikan manfaat signifikan, namun juga membawa risiko radiasi yang dapat berdampak serius pada kesehatan manusia.
Berikut dampak radiasi nuklir bagi kesehatan manusia yang dilansir dari alodokter:
1. Merusak sel-sel tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Bagian tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.
2. Meningkatkan risiko terkena kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
3. Mengganggu tumbuh kembang anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
4. Merusak jaringan kulit
Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit.
Apabila seseorang terdampak radiasi nuklir, langkah-langkah berikut dapat diambil:
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini Sederet Gejala Kolesterol yang Berbahaya Bagi Tubuh
1. Pengukuran dan Identifikasi: Langkah awal adalah mengukur tingkat paparan radiasi dan mengidentifikasi jenis radiasi yang terlibat. Hal ini membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya dan mengukur dampak potensial pada kesehatan.
2. Evaluasi Kesehatan: Pada tahap ini, dilakukan evaluasi kesehatan menyeluruh untuk menilai kerusakan yang mungkin terjadi pada tubuh akibat paparan radiasi. Tes medis, termasuk pemeriksaan darah, pemeriksaan radiologi, dan penilaian organ tubuh, akan membantu dalam menilai tingkat kerusakan.
3. Diagnosa: Berdasarkan hasil evaluasi, tim medis akan membuat diagnosa yang tepat terkait dampak radiasi pada tubuh. Hal ini akan membantu dalam menentukan jenis perawatan yang diperlukan.
4. Perawatan Medis: Terapi medis yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan akan direkomendasikan. Ini bisa meliputi pengobatan untuk mengurangi peradangan, meningkatkan produksi sel darah, atau merawat kerusakan organ.
5. Pemantauan Jangka Panjang: Setelah perawatan awal, pemantauan jangka panjang sangat penting. Tim medis akan memantau perkembangan kesehatan secara berkala untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mendeteksi komplikasi potensial lebih awal.
6. Dukungan Psikologis: Terdampak radiasi nuklir juga bisa mengalami dampak psikologis. Dukungan dari konselor atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin muncul.
7. Pencegahan dan Edukasi: Setelah pemulihan, penting untuk mendapatkan edukasi tentang langkah-langkah pencegahan paparan radiasi di masa mendatang. Ini termasuk menghindari daerah yang terkontaminasi radiasi dan mengikuti panduan keselamatan radiasi yang ditetapkan.
Penanganan dampak radiasi nuklir harus dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman dalam bidang ini, dan langkah-langkah yang diambil akan sangat bergantung pada tingkat paparan, jenis radiasi, dan kondisi kesehatan individu yang terdampak.
(rd/pr/nm)