Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Meski praktis dan harganya terjangkau, makanan instan perlu dibatasi konsumsinya. Bila dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan, makanan instan dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang membahayakan tubuh, mulai dari kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.
Dari namanya, makanan instan merupakan jenis makanan yang dapat diproses atau dimasak dalam waktu singkat, sehingga bisa segera dikonsumsi. Tidak heran jika makanan instan kerap menjadi solusi di tengah kepadatan aktivitas atau bagi siapa pun yang tidak memiliki cukup waktu untuk memasak.
Meski demikian, makanan instan mengandung kalori, lemak, garam, dan gula yang tinggi sehingga dapat membahayakan tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut ini dampak yang dapat terjadi bila terlalu banyak mengonsumsi makanan instan dilansir dari alodokter.com, Senin (3/7/23).
1. Masalah pencernaan
Makanan instan memiliki kandungan serat yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Padahal, kurangnya asupan serat dalam tubuh bisa menyebabkan terjadinya berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit atau konstipasi.
2. Obesitas
Makanan instan umumnya memiliki kalori yang tinggi dan mengandung lebih banyak lemak serta karbohidrat. Bila dikonsumsi secara berlebihan, makanan instan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan, bahkan obesitas.
Baca Juga: Kapolda Kalsel Sebut Terdapat Dugaan Perusahaan Lakukan Pembiaran Terhadap Karhutla
3. Tekanan darah tinggi
Tidak hanya obesitas, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat mengintai orang yang sering mengonsumsi makanan instan. Ini karena tingginya kandungan garam di dalamnya bisa membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, sehingga meningkatkan volume dan tekanan darah.
4. Diabetes
Makanan instan juga mengandung banyak karbohidrat sederhana dan gula, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan penyerapan gula ke dalam sel yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
5. Penyakit jantung
Bila memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes dan kebiasaan konsumsi makanan instan tetap dilakukan, risiko mengalami gangguan jantung pun akan meningkat. Gangguan di jantung bisa berupa gagal jantung, jantung bengkak, bahkan serangan jantung.
6. Stroke
Kebiasaan mengonsumsi makanan instan juga dapat memicu terjadinya stroke di usia muda. Ini karena terlalu banyak konsumsi makanan instan bisa meningkatkan kolesterol dalam darah dan membentuk plak yang berisiko mengakibatkan stroke.
7. Radang sendi
Kelebihan berat badan atau obesitas akibat konsumsi makanan instan secara berlebihan dapat memberikan tekanan ekstra pada persendian, terutama pinggul dan lutut. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko terkena radang sendi yang gejalanya berupa nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan.
8. Serangan asma
Terlalu sering konsumsi makanan instan hingga menimbulkan obesitas juga dapat meningkatkan risiko terkena serangan asma dan memperburuk gejalanya. Jaringan lemak yang berlebihan, terutama yang menumpuk di area dada, bisa memperparah peradangan di saluran pencernaan dan memengaruhi fungsinya.
9. Suasana hati memburuk
Selain beberapa penyakit di atas, makanan instan juga dapat memengaruhi suasana hati. Beberapa penelitian membuktikan bahwa makanan tinggi gula dan tinggi lemak dapat memperburuk suasana hati, bahkan meningkatkan risiko terjadinya depresi.
(ek/hn/um)