Catat! Ini 5 Tanda Tubuh Butuh Olahraga, Salah Satunya Sering Lapar

20 May 2023 - 06:45 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Selain mengonsumsi makanan bergizi dan tidur cukup, olahraga juga wajib dilakukan agar tubuh tetap sehat. Namun, sebagian orang tidak bisa berolahraga secara rutin karena terhalang oleh kesibukan.

Kurang olahraga dapat memicu gaya hidup sedentari. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), gaya hidup sedentari adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan diluar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni kurang dari 1,5 MET (Metabolic Equivalents).

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kamis (18/5/23), gaya hidup sedentari dapat memicu penyakit seperti jantung, diabetes, dan obesitas, usus besar, tekanan darah tinggi (hipertensi), osteoporosis, gangguan lipid. Selain meningkatkan faktor risiko penyakit fisik, gaya hidup sedentari juga memicu penyakit mental seperti depresi dan kecemasan.

Baca Juga: Tingkatkan Sinergitas dan Soliditas, Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya Gelar Olahraga Bersama

Jika seseorang jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga, mungkin akan merasakan beberapa gejala yang membuat tubuh merasa tidak nyaman. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tanda-tanda tubuh butuh olahraga:

1. Kurang fokus

Kehilangan fokus dalam aktivitas sehari-hari adalah hal biasa jika seseorang tidak rutin berolahraga. Menurut dr. John J. Ratey dari Harvard Medical School, olahraga dapat meningkatkan pembelajaran dan fokus.

"Latihan aerobik secara fisik merombak otak untuk bekerja di kinerja puncak," ujar Ratey dikutip dari laman Eat This.

Secara spesifik, ia menyebut olahraga rutin dapat meningkatkan kewaspadaan, perhatian, dan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi baru.

2. Kualitas tidur buruk

Tanda tubuh butuh olahraga selanjutnya adalah kualitas tidur yang buruk. Salah satu alasannya yaitu kurang bergerak di siang hari.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Advances in Preventive Medicine menganalisis hubungan antara tidur dan olahraga dan menemukan bahwa 'aktivitas fisik meningkatkan kualitas dan efisiensi tidur'. Saat berolahraga di siang hari, kualitas dan jumlah tidur nyenyak akan meningkat.

3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu pemicu penyakit jantung. Dikutip dari Mayo Clinic, semakin tinggi tekanan darah seseorang dan semakin lama tidak terkontrol, semakin besar kerusakannya.

Memperkuat jantung adalah cara terbaik untuk mengendalikan tekanan darah Anda dan itulah yang dilakukan olahraga.

"Menjadi lebih aktif dapat menurunkan tekanan darah sistolik Anda - angka teratas dalam pembacaan tekanan darah," tulis Mayo Clinic.

Menyempatkan waktu 30 menit untuk olahraga dapat menghindari obat obat tekanan darah dan menurunkan tekanan darah secara alami.

4. Lower back pain (punggung bawah terasa sakit)

Tanda tubuh butuh olahraga lainnya yakni punggung bawah terasa sakit (lower back pain). Hal ini umumnya terjadi bagi orang kantoran yang kerap menghabiskan waktunya di meja kerja.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menganalisis penyebab nyeri punggung bawah. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya kurang olahraga.

"Bukti saat ini menunjukkan bahwa olahraga sendiri atau dikombinasikan dengan pendidikan efektif untuk mencegah nyeri punggung bawah," tulis penelitian tersebut.

Olahraga dapat memperkuat otot, sehingga dapat lebih mudah menopang punggung saat Anda berdiri, duduk, atau bergerak.

5. Selalu merasa lapar

Umumnya, seseorang tidak perlu banyak makan ketika tidak melakukan aktivitias fisik. Namun, sebaliknya napsu makan justru meningkat ketika seseorang tidak rutin berolahraga.

Hal ini diakibatkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon ghrelin, hormon yang memicu rasa lapar.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sports Science and Medicines, beberapa peserta laki-laki diminta berolahraga sementara yang lainnya tidak. Tingkat ghrelin dan nafsu makan mereka dianalisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga memiliki efek positif dalam mengurangi nafsu makan yang terkait dengan penurunan respons acylated ghrelin dari waktu ke waktu.

(sy/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment