Bikin Awet Muda, Ini Sederet Fakta Diet Kolagen dan Menu Makanannya

23 February 2024 - 08:00 WIB
Shutterstock

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Banyak pola diet sehat yang kini berkembang dan banyak peminatnya. Salah satunya diet kolagen yang menu makanannya bisa bikin awet muda.

Seiring berkembangnya waktu, berkembang pula minat masyarakat terhadap hidup yang lebih sehat. Akibatnya banyak bermunculan berbagai pola diet baik yang disarankan oleh ahli maupun yang beredar di internet.

Kawula muda menjadi generasi yang kini paling giat melakukan berbagai jenis diet demi menyehatkan tubuhnya. Tak hanya sekadar menurunkan berat badan ternyata ada juga diet dengan tujuannya masing-masing.

Dilansir dari Medicinet, Kamis (22/2/24), berikut sederet fakta diet kolagen, antara lain:

1. Mengenal diet kolagen

Baca Juga: Sebanyak 1.635 Personel Gabungan Siap Amankan Kunker Presiden di Sulut

Sesuai dengan namanya, diet kolagen lebih memusatkan pada pencukupan asupan kolagen sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Kolagen merupakan salah satu struktur protein yang dibutuhkan untuk membuat jaringan kulit dan lapisan pada manusia.

Kolagen dibutuhkan oleh tubuh melalui asupan makanan untuk kemudian dicerna sebagai asam amino. Komponen ini diperlukan guna memperbaiki regenerasi dan memperkuat sel-sel di dalam tubuh.

Diet kolagen juga mengajarkan pelakunya untuk menghindari gula dan makanan tinggi karbohidrat. Sebagai gantinya tubuh harus diberi makan dengan asupan yang tinggi kolagen dan beberapa mineral penting lainnya.

2. Efek tubuh kekurangan kolagen

Jika tidak diperhatikan, ternyata tubuh dapat mengalami kondisi kekurangan kolagen. Tubuh yang kekurangan kolagen secara ekstrem akan mengalami penuaan yang lebih pesat daripada yang seharusnya terjadi.

Beberapa tanda awal tubuh kekurangan kolagen dapat dirasakan dari elastisitasnya yang mulai menurun. Secara kasat mata, kulit yang tidak mendapatkan asupan kolagen yang cukup akan mulai keriput, kering, dan kendur.

Tak hanya efeknya pada kulit, kekurangan kolagen juga dapat memperlambat pertumbuhan rambut. Sehingga rambut akan tampak lebih tipis atau parahnya dapat menyebabkan kebotakan dini.

3. Asupan makanan yang disarankan

Ada beberapa jenis makanan yang disarankan pada diet kolagen. Tentunya dengan kandungan utama kolagen atau asam amino sebagai bentuk kolagen yang telah dipecah di dalam tubuh.

Untuk makanan dengan jenis sayur-sayuran, diet kolagen menganjurkan konsumsi sayuran hijau, tomat, hingga beberapa sayuran berwarna merah dan kuning. Selain itu ada juga kacang-kacangan dan kedelai yang boleh dimasukkan ke dalam menu harian.

Menu makanan hewaninya dapat diisi dengan ikan, daging ayam, dan atau bagian putih telur ayam. Buah-buahan juga tak boleh ditinggalkan seperti buah berry dan alpukat yang lembut teksturnya.

4. Manfaat diet kolagen

Praktik menjaga asupan kolagen secara alami ini dapat mendatangkan banyak keuntungan. Tentunya hasilnya akan berbeda antara diet kolagen dengan makanan utuh dengan diet kolagen yang mengandalkan suplemen.

Manfaat yang paling utama dari diet ini adalah membantu meningkatkan kesehatan kulit secara menyeluruh. Kulit yang tercukupi kebutuhan kolagennya akan lebih lembab dan elastis sehingga mencegah kulit kering dan keriput yang menjadi tanda penuaan dini.

Tak hanya itu bagian tubuh lain seperti tulang dan sendi juga akan lebih sehat jika mendapatkan asupan kolagen yang cukup. Diet kolagen ternyata juga dapat memberikan efek positif pada penurunan berat badan, hal ini disebabkan dari meningkatkan metabolisme sehingga pembakaran lemak akan lebih maksimal.

5. Efek samping yang ditimbulkan

Walaupun banyak memberikan khasiat untuk kesehatan tetapi diet kolagen juga perlu diwaspadai. Jika dilakukan dengan salah atau tidak sesuai porsinya ada beberapa efek samping negatif yang mungkin terjadi pada tubuh.

Beberapa orang wajib memerhatikan kandungan alergen pada menu-menu yang disarankan. Telur atau hewan laut bercangkang yang termasuk dalam menu diet kolagen dapat memicu alergi pada tubuh yang sensitif.

Tak hanya itu konsumsi kolagen yang terlalu banyak juga dapat merusak kulit. Efek jangka panjangnya berupa penebalan kulit dan kerusakan organ yang akibatnya berdampak fatal.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment