Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tak sedikit orang yang menganggap bahwa telapak tangan yang mudah berkeringat merupakan salah satu tanda adanya masalah pada jantung. Apakah anggapan tersebut benar secara medis?
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K), FIHA., FAsCC., FAPSC., dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village mengatakan bahwa pemahaman masyarakat terkait tangan yang sering basah karena berkeringat berhubungan dengan penyakit jantung tidaklah benar.
Menurutnya, tangan atau telapak tangan yang mudah berkeringat umum terjadi pada banyak orang. Hal ini karena hiperhidrosis yang mungkin disebabkan karena cuaca panas, stres, bahkan rasa cemas.
"Tangan suka keringatan berhubungan dengan sakit jantung sebenarnya mitos. Kalau suka keringetan di tangan itu karena metabolismenya tinggi. Sebenarnya tidak ada berkaitan langsung dengan penyakit jantung," terang dr Deddy.
Melansir dari Mayo Clinic dan Healthline, Minggu (12/1/25), hiperhidrosis bisa terjadi pada tangan, kaki, ketiak, atau wajah. Banyak faktor yang dapat memengaruhi hal ini, selain lingkungan yang panas, olahraga, hingga merasa cemas atau stres.
Meskipun hanya sekadar keluar keringat pada tubuh, hiperhidrosis juga perlu mendapatkan pertolongan serius ketika menunjukkan beberapa tanda seperti pusing, lalu nyeri di dada, tenggorokan, rahang, lengan, bahu, kulit terasa dingin, hingga denyut nadi cepat.
Penggunaan antiperspiran bisa dipilih untuk menghentikan keringat yang berlebih di area tubuh, termasuk tangan. Antiperspiran bekerja dengan cara mengurangi kelembapan.
Tak hanya itu, bisa menggunakan baking soda atau soda kue karena bersifat basa. Bahan ini dapat mengurangi keringat dan membuat keringat menguap dengan cepat. Campurkan beberapa sendok teh soda kue dengan air hingga membentuk pasta. Gosokkan pasta tersebut ke tangan selama sekitar lima menit, lalu cuci.
(sy/hn/nm)