Tribratanews.polri.go.id - Lombok Barat. Kapolda NTB bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB lakukan Safari Ramadhan bersama di Masjid Agung Baital Atiq Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Kapolda NTB, Irjen. Pol. Drs. Djoko Poerwanto, mengingatkan masyarakat, untuk tetap bekerjasama dalam menjaga kondusifitas wilayah khususnya di Gumi Patut Patuh Patju (Tripat) Kabupaten Lombok Barat, sehingga selama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah dan bulan serta tahun selanjutnya tetap aman dan nyaman.
Baca juga : Polri Berlakukan Oneway Saat Puncak Arus Mudik
"Kami di sini guna bersilaturahmi sekaligus bersama-sama mengajak untuk saling melengkapi dalam berikhtiar, guna menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang aman dan nyaman, sehingga Kabupaten Lombok Barat nantinya tak menyediakan ruang dan waktu, bagi pihak yang menginginkan terjadinya gangguan kamtibmas," ujar Kapolda NTB, dikutip dari UtaraPost, Minggu (2/4/23).
Kapolda juga mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman dan keberagamaan. menurutnya, perbedaan merupakan kekuatan yang menjadikan Indonesia sebagai suatu bangsa tetap berdiri kokoh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Perbedaan keyakinan meniscayaan dan bukanlah suatu yang menyusahkan, tetapi perbedaan dan keragamaan itu merupakan kekuatan yang membuat NKRI masih berdiri sampai saat ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz, S.Hi., M.Hi., mengatakan, Safari Ramadhan tahun 1444 H/2023 Miladiyah adalah momen untuk memperkuat semangat moderasi beragama.
"Momen Safari Ramdhan bersama Bapak Kapolda NTB ini, kami hajatkan untuk memperkuat semangat moderasi beragama di tengah masyarakat Lombok Barat dan NTB yang pluralisme. Mari bersama-sama kita menjaga kondusifitas serta keamanan lingkungkan masyarakat yang aman dan damai," ujar Zamroni.
Menurutya, kebhinekaan Indonesia bukan menjadi alasan untuk terpecah belah, namun keberagaman dan keberagamaan di Indonesia merupakan anugerah.
"Kita boleh berbeda keyakinaan dan kita hidup di tengah keberagaman agama yang ada, namun kita satu saudara dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara," tuturnya.
(sy/af/hn/um)