Kursus Simulasi Pengamanan Stadion GBK Selama 9 Hari, Ini Temuan yang Diperoleh Polri dan Tim Pengajar

1 February 2023 - 17:40 WIB
Antara

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polri tengah menggelar kursus dan simulasi pengamanan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan sejak 25 Januari hingga 2 Februari 2023. Jelang hari terakhir pada 2 Februari, Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi memaparkan sejumlah hal dan temuan diperoleh dari kursus yang diajarkan oleh Conventry University Inggris. 

Irjen. Pol. Agung Setya menjelaskan, di hari pertama atau 25 Januari lalu, pihaknya mengetahui ada dua obyek vital yang berdekatan dengan stadion, yakni Gedung DPR, perkantoran pemerintah, dan pusat perbelanjaan.

Baca juga : Aparat Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Kunjungan Wapres di Manokwari

"Terdapat pintu masuk cukup banyak pada akses stadion, 94 pintu kecil untuk orang dan 12 akses jalan raya menuju stadion. Dari situ kami mengetahui bahwa manajemen risiko belum dilakukan maksimal oleh pihak pengelola," ucap Irjen. Pol. Agung Setya pada Rabu (1/2/2023). 

Lalu temuan dari kursus di hari kedua adalah perlunya penyiapan jalur escape bagi penonton yang akan keluar lapangan jika sewaktu-waktu terjadi kericuhan. Kemudian, perlu ada fasilitas kesehatan dan pemadam kebakaran, serta bila terjadi perubahan dari situasi hijau dan kuning ke situasi merah pada pengamanan di Zona 1 oleh senior security officer dengan kendali teknis oleh kepolisian, dan di Zona 2 oleh aparat kepolisian. 

Selanjutnya dari hari ketiga, diperoleh temuan bahwa pertukaran kendali teknis dari senior security officer kepada petugas kepolisian harus melihat pada situasi dan kondisi yang dinamis dan membuat keputusan dengan cepat. 

"Pembuatan rencana pengamanan atau renpam mengacu pada Perpol No. 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga," ucap Irjen. Pol. Agung Setya. 

Kemudian di hari keempat, kesimpulan dari pelatihan adalah aplikasi What3words digunakan oleh kepolisian AS untuk mengidentifikasi suatu lokasi dalam stadion. 

"Di hari kelima, tim pengajar menyatakan sistem pengamanan yang diterapkan Polri pada pengamanan di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi dalam penempatan personel dan jumlah personel telah masuk dalam standar pengamanan yang cukup baik," kata Irjen. Pol. Agung Setya. 

Di hari keenam, kursus menemukan tidak adanya konsep keamanan dan keselamatan yang mutlak dalam menghadapi ancaman terorisme tanpa panduan yang tepat. 

Irjen. Pol. Agung Setya mengatakan dalam mengelola risiko, perlu memperhatikan identifikasi keamanan, menetapkan kerentanan yang dihadapi, meninjau langkah keamanan serta melatih rencana pengamanan. 

Di hari ketujuh, ditemukan jika jalur evakuasi terhalang oleh kendaraan parkir. Selain itu, suporter yang duduk di rel dan tiang penyangga selama pertandingan berisiko jatuh. 

Stewards memiliki koneksi radio yang terbatas dan tidak ada earphone sehingga sulit mendengar selama ada suara kerumunan penonton, dan layar CCTV akan lebih baik jika ditempatkan di ruang kontrol. 

(ndt/af/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment