Tribratanews.polri.go.id - Gunung Merapi kembali mengeluarkan Guguran Lava Pijar maupun Kegempaan. Dari pengamatan sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, mencatat Guguran Lava Pijar sebanyak 20 kali dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).
Pada periode ini cuaca di Gunung Merapi tampak berawan. Angin bertiup tenang ke arah Timur. Suhu udara 14.6-18.2 °C, kelembaban udara 75-96 %, dan tekanan udara 873.1-919.9 mmHg. Rabu (19/7/23).
Secara visual, Gunung Merapi tampak jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10 m di atas puncak kawah. Dari data kegempaan tercatat Gempa Guguran 61 kali.
Baca Juga: Elang Jawa: Habitat, Ciri, Makanan, dan Fakta Unik
Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(ek/hn/um)