Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemerintah Australia mendesak puluhan ribu warga di Sydney untuk mengungsi akibat banjir di wilayah itu, Senin (4/7).
Menurut pejabat Layanan Darurat Negara, Ashley Sullivan, sekitar 32 ribu orang di negara bagian New South Wales diminta untuk mengungsi.
"Kami melihat beberapa sungai meluap dengan cepat, lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Sullivan dalam media Australia ABC, dikutip dari AFP.
Australia sendiri berhadapan dengan hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Cuaca tersebut menyebabkan banjir di beberapa daerah negara itu.
Bahkan, tim penyelamat mengaku harus menyelamatkan sekitar 20 orang selama 12 jam terakhir akibat banjir. Beberapa dari mereka terjebak di dalam mobil.
Pada Senin (4/7) pagi, sungai yang meluap bahkan menyebabkan sebuah dataran di Camden, Sydney, menjadi danau. Jalanan di kota itu terendam air, sementara rumah-rumah di sana digenangi air setinggi lutut.
Tak hanya itu, air juga meluap dari Bendungan Warragamba sejak Minggu (3/7) karena level air berlebihan. Bendungan tersebut merupakan sumber air minum untuk kebanyakan masyarakat di kota itu.
Sebagaimana diberitakan AFP, hujan lebat tersebut merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang kini melanda dunia, termasuk Australia.
Suhu Bumi yang semakin tinggi menjadikan atmosfer menyimpan banyak air, yang kemudian berpotensi menurunkan hujan lebat.
Tak hanya berhadapan dengan masalah banjir, Australia juga harus berkutat dengan kebakaran hutan, pemutihan karang di Great Barrier Reef akibat perubahan iklim.