Rusia Sebut Syarat Putin Hadiri G20 di Bali

8 July 2022 - 15:03 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemerintah Rusia menyebut sejumlah syarat dan kondisi kemungkinan Presiden Vladimir Putin menghadiri undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada November. Kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergantung situasi di dunia dan kondisi epidemiologis di Asia Tenggara.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengaku telah menerima undangan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo, terkait pertemuan G20 di Bali pada November mendatang. "Jakarta secara tentatif telah menginformasikan rencana Presiden Vladimir Putin untuk hadir (di G20)," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu (6/7), dikutip TASS.

Mereka kemudian melanjutkan, "Format kehadiran Presiden Vladimir Putin bergantung situasi di dunia dan memperhatikan sanitasi dan kondisi epidemiologis Asia Tenggara."

Kondisi epidemiologis merujuk pada situasi kesehatan menyusul pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, hadir dalam pertemuan antar Menlu (FMM) di Bali yang berlangsung hari ini, Kamis (7/7) dan Jumat (8/7).

Dalam pernyataan resminya, Lavrov menganggap G20 sebagai forum terkemuka untuk kerjasama ekonomi internasional dan sebagai mekanisme yang efektif untuk pemerintahan multilateral. "Atas dasar pertimbangan yang baik keputusan harus dibuat untuk kepentingan seluruh dunia," ujar dia.

Kemlu Rusia menilai G20 adalah forum untuk melawan krisis ekonomi dan finansial global, mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang berkepanjangan, dan menjawab pertumbuhan peran pasar negara berkembang dalam ekonomi dunia.

Menurut mereka, Moskow mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di G20, ketidakberpihakan dalam kepemimpinan dan fokus dengan hasil. "Kami berbagi relevansi isu-isu prioritas yang dideklarasikan Jakarta: kesehatan, ketahanan energi, dan digitalisasi," ujar Kemlu Rusia.

Rusia mengaku siap berkontribusi secara signifikan untuk membuat kemajuan di semua bidang saat KTT G20 berlangsung. "Tentu saja Indonesia menuju multilateralisme, pertimbangan kepentingan semua peserta dalam kelompok menetapkan sektor kerja yang tepat," ujar mereka.

Share this post

Sign in to leave a comment