Warga Inggris Makan Karet Gegara Krisis, Bagaimana WNI Penerima LPDP?

29 September 2022 - 09:59 WIB
Sumber: CNN Indonesia

Tribratanews.polri.go.id - Begitu parah krisis di Inggris, sejumlah warga sampai-sampai dilaporkan terpaksa makan karet. Warga negara Indonesia (WNI) penerima beasiswa LPDP juga harus bersiasat menghadapi krisis ini.

Adit, bukan nama sebenarnya, bercerita bahwa ia kerap memakai program diskon untuk mahasiswa agar bisa membeli baju hingga makanan dengan harga miring.

Untuk belanja kebutuhan sehari-hari, Aidit memilih mengunjungi toko grosir, seperti Lidl, Asda, dan Aldi. "Harganya jauh lebih murah dengan kualitas yang bagus," kata Adit kepada CNNIndonesia.com, pada Rabu (28/09/2022).

Aidit juga membuat kartu anggota di toko-toko tertentu agar bisa berlangganan kopi hingga obat dengan harga terjangkau.

Selain itu, ia juga menghindari membeli makan siap saji. Adit mengupayakan agar bisa masak setiap hari. "Masak setiap hari sangat menghemat bahkan hingga lebih dari 60 persen dibanding makan di luar," ucap Adit.

Jika pun ingin makan di restoran, ia datang di jam-jam jelang tempat itu tutup. Dengan demikian, dia bisa mendapat diskon hingga 50 persen. "Contoh ke Itsu. Harga sushi normalnya 8 pound (sekitar Rp48 ribu), tapi kalau datang menjelang mereka tutup harga jadi £4 (sekitar Rp24 ribu)," tutur Adit.

Ia juga selalu membuat catatan keuangan setiap bulan untuk memantau pengeluaran. Selain kebutuhan pokok, harga sewa rumah juga melonjak. Kenaikan sewa rumah sekitar £50-300 atau sekitar Rp816 hingga Rp4,9 juta.

Namun, Aidit tak merasakan dampak kenaikan sewa rumah itu karena ia sudah meneken kesepakatan harga pada tahun lalu. "Jadi enggak akan dinaikkan harga sewa selama masih dalam masa kontrak," ucap dia.

Lebih lanjut Aidit bercerita, sebetulnya harga sejumlah barang sudah naik sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu. "Kenaikan terasa di harga-harga kebutuhan pokok, berkisar antara £0,3 sampai £1,5 untuk sayur, buah, dll. Minyak goreng sempat langka dan mahal Bulan Mei-Juni," ucap Adit.

Meski harga-harga naik, Aidit merasa masih bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ia juga mengatakan krisis di Inggris tak begitu berdampak bagi mahasiswa penerima beasiswa LPDP.

Namun, sebagai salah satu upaya mengantisipasi krisis di masa mendatang, Adit mencoba mengajukan dana tambahan ke pihak LPDP. "Untuk mengajukan dana tambahan sudah dan sedang dilakukan, dan masih dipertimbangkan pihak LPDP," ujar dia.

Inggris tengah dihantam krisis karena lonjakan harga energi imbas perang Rusia-Ukraina, keputusan mereka keluar dari Uni Eropa, dan inflasi usai pandemi Covid-19.

Krisis ini menyebabkan warga dijerat biaya hidup yang mahal dan kenaikan tagihan listrik serta energi lain. Akibatnya, warga Inggris sengsara, sampai-sampai ada yang makan karet, sementara banyak perempuan memilih menjadi pekerja seks komersial.

Share this post

Sign in to leave a comment