Invasi Menggila, Rudal Rusia Hantam Sekolah sampai Apartemen Ukraina

20 July 2022 - 15:12 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Rudal Rusia dilaporkan menghantam sejumlah kota dan desa di timur hingga selatan Ukraina pada Selasa (19/7).

Di Kramatorsk, Donetsk, satu orang tewas dan 10 lainnya terluka akibat serangan udara yang menghantam gedung apartemen lima lantai, kata Gubernur Dontesk Pavlo Kyrylenko.

Apartemen lainnya di dekat lokasi kejadian juga terbakar. Pecahan peluru dan amunisi lainnya juga terlihat berserekan di sebuah taman bermain dekat apartemen itu. "Tidak ada seorang pun di sini. Semuanya hancur. Siapa yang tahu kenapa mereka melakukan ini? Kami semua sebelumnya hidup dengan damai," kata salah satu warga pemiliki apartemen yang hancur, Halyna Maydannyk.

Gempuran Rusia itu dilaporkan berlangsung selama setengah hari. Kyrylenko melaporkan empat serangan Rusia sebelumnya juga menargetkan Kramatorsk hingga mendesak warga sipil untuk mengungsi.

Sementara itu, di Odesa, selatan Ukraina, pasukan Rusia menembakkan tujuh rudal jelajah Kalibr pada Selasa malam. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan serangan ke Desa Bilenke itu sah lantaran menargetkan dan menghancurkan "gudang amunisi senjata yang dipasok AS serta negara Eropa" bagi Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah klaim Rusia itu dan mengatakan enam orang terluka akibat serangan Rusia di Desa Bilenke, termasuk gadis berusia 5 tahun. "Apa yang mereka targetkan? Ladang pedesaan biasa dan pertanian yang tidak berfungsi, rumah di pedesaan, bangunan, pusat budaya. Tidak ada target militer. Hanya teror," kata Zelensky seperti dikutip Asscociated Press.

Dengan indikasi bahwa Ukraina merencanakan serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang diduduki, militer Rusia terus menargetkan Odesa dan bagian selatan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Di timur, pasukan Ukraina berjuang untuk mempertahankan wilayah masih berada di bawah kendali mereka. Donetsk telah terputus dari pasokan gas dan sebagian dari air dan listrik ketika Rusia mencoba untuk menyelesaikan invasi mereka di provinsi tersebut.

Namun, negara Barat seperti AS mengklaim kemajuan pasukan Rusia telah melambat, sebagian karena Ukraina menggunakan senjata AS Cs yang lebih efektif dan sebagian karena apa yang disebut Putin sebagai "jeda operasional." Rusia kini terlihat fokus pada pengeboman via udara menggunakan rudal jarak jauh. "Infrastruktur kota-kota dihancurkan secara metodis oleh serangan rudal, dan penduduk sipil, terputus dari kebutuhan pokok, paling menderita," kata Kyrylenko.

Pejabat Rusia di wilayah selatan Kherson, di bawah kendali Moskow sejak awal perang, mengatakan pasukan Ukraina merusak satu-satunya jembatan di kota Kherson di atas Sungai Dnipro, timur Odesa.

Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi wilayah Kherson yang didukung Kremlin, mengatakan kepada kantor berita Rusia Interfax bahwa pasukan Ukraina menggunakan peluncur roket buatan Amerika untuk merusak jembatan dalam upaya untuk memotong Kherson dari tepi kiri Dnipro.

Pejabat Ukraina memang telah mengungkapkan rencana serangan balasan demi merebut kembali Kherson dan wilayah Ukraina selatan lainnya dari Rusia. Serhiy Khlan, seorang pejabat administrasi Ukraina di wilayah Kherson, secara diam-diam mengkonfirmasi serangan itu di televisi Ukraina.

Share this post

Sign in to leave a comment