Tribratanews.polri.go.id - Badung, 3 September 2024 – Sejumlah negara Afrika seperti Aljazair, Sudan, dan Maroko, telah menyampaikan minat untuk mempelajari sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan, dan pengelolaan Meeting, Incentives, Convention, dan Exhibition (MICE).
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Martini Mohamad Paham dalam Konferensi Pers terkait High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024 di Media Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
“Afrika Selatan menyampaikan ketertarikannya belajar pengelolaan MICE, karena akan menjadi tuan rumah Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2025. Mereka ingin belajar dari keberhasilan Indonesia menyelenggarakan KTT G20 pada 2022,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Martini juga mengungkapkan jika inisiasi Indonesia terkait ekonomi kreatif atau Promoting Creative Economy for Sustainable Developmenttelah diterima oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Usulan tersebut didukung 59 negara, termasuk negara-negara dari Afrika, dan menjadi resolusi PBB pertama yang secara khusus membahas ekonomi kreatif.
Menurut Martini, dengan diterimanya usulan itu, maka PBB memberikan perhatian lebih terhadap ekonomi kreatif. "Setiap negara akan memberikan laporan terkait perkembangan ekonomi kreatif kepada PBB," ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pertemuan bilateral Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 juga telah sepakat bekerja sama dengan Zanzibar dalam hal pariwisata.
Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi secara langsung menyampaikan keinginannya kepada Menparekraf Sandiaga Uno untu segera merealisasikan beberapa kesepakatan salah satunya mengirimkan mahasiswa untuk belajar pengembangan pariwisata khususnya hospitality dari Indonesia.
Konkretnya Indonesia akan menerima mahasiswa-mahasiswa dari Afrika belajar di Politeknik Pariwisata di Bali. “Ini peluang karena Zanzibar ini 30 persen ekonominya memang ditopang oleh sektor pariwisata,” kata Martini.
Sehari sebelumnya, Senin (2/8/2024) di sela kunjungan kerjanya menghadiri High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024, di Nusa Dua, Bali, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno telah mengungkapkan komitmen pemerintah memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.
Komitmen ini menunjukkan Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, membuka peluang baru bagi kerja sama internasional, dan berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
(ta/hn/nm)