Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Badai Tropis Nalgae yang mengakibatkan banjir dan longsor di Filipina bertambah banyak. Saat ini jumlah korban tewas akibat badai tersebut mencapai 72 orang.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/10/22), Direktur Pertahanan Sipil Filipina, Rafaelito Alejandro mengatakan, selain korban meninggal yang bertambah korban hilang juga meningkat menjadi 14 orang.
Tim penyelamat fokus pada desa Kusiong, di mana puluhan mayat ditemukan pada Jumat setelah banjir melanda.
"Berdasarkan perkiraan kami, yang satu ini sangat kuat sehingga kami benar-benar siap untuk itu," jelasnya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Baca juga : Banjir Bandang Australia Sebabkan 500 Rumah Tergenang
Dalam beberapa tahun terakhir, banjir bandang dengan lumpur dan puing-puing dari sebagian besar lereng gunung yang gundul telah menjadi salah satu bahaya paling mematikan yang ditimbulkan oleh topan di Filipina.
Pemerintah Filipina telah menambah 5.000 personel tim penyelamat untuk siap siaga jika badai tersebut menghantam ibu kota dan daerah lainnya.
Sebelumnya, Nalgae menghantam pulau utama negara kepulauan Luzon dengan angin maksimum 95 kilometer (59 mil) per jam setelah mendarat di Pulau Catanduanes sebelum fajar.
(rz/hn/um)