Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) menyatakan 63 pengungsi diyakini meninggal dunia akibat insiden kapal karam di lepas pantai Tanjung Verde, Samudera Atlantik, sementara 38 lainnya berhasil diselamatkan.
Baca Juga : 35 Orang Tewas dan 105 Luka-luka Akibat Kebakaran Pom Bensin di Rusia
Juru bicara IOM Safa Msehli mengatakan bahwa tim pencari menemukan tujuh jenazah, sementara 56 lainnya diyakini hilang.
"Umumnya, ketika orang dilaporkan hilang setelah kapal karam, mereka dianggap meninggal," ungkapnya dikutip cnnindonesia, Kamis (17/8/23).
Hingga saat ini tidak diketahui penyebab kapal tersebut karam karena minim informasi tentang insiden tersebut.
Tim advokasi migrasi Spanyol Walking Borders mengatakan kapal itu adalah kapal penangkap ikan besar, yang disebut pirogue. Kapal itu berlayar dari Senegal pada 10 Juli dengan lebih dari 100 pengungsi dan migran di dalamnya.
Insiden kapal karam itu baru diketahui pada Senin (14/8) oleh Walking Borders usai mendapat laporan dari keluarga di Fass Boye, sebuah kota tepi pantai 145km (90 mil) utara ibukota, Dakar.
(rz/pr/nm)