5 Peristiwa Bersejarah yang Bikin Ka'bah Ditutup

26 June 2022 - 04:21 WIB

Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Ka'bah pernah beberapa kali ditutup karena berbagai faktor, mulai dari pandemi Covid-19 hingga serbuan ke situs suci itu yang menewaskan ratusan tentara Arab Saudi.

Penutupan Ka'bah selalu menjadi perhatian internasional karena setiap tahun, hampir 2,5 juta jemaah haji mengunjungi situs tersebut. Berikut deret peristiwa bersejarah hingga Ka'bah harus ditutup, sebagaimana dirangkum TRT World.

-Pandemi Covid-19, pemerintah Saudi sempat menutup Ka’bah karena pandemic Covid-19 pada 2022 lalu. Mereka Lantas menghentikan ibadah umrah dan haji menyusul kasus yang terus naik.

-Serangan Abraha ke Ka’bah, pada 570 Masehi Gubernur Yaman, Abraha, membangun katedral di kota Saan untuk menarik peziarah. Saat itu,ia menyadari Ka'bah menjadi destinasi utama bagi para peziarah. Ia lantas mengerahkan pasukan militer menghancurkan Mekah dan menggiring jemaah untuk langsung menuju katedral.

Dengan demikian, Yaman menjadi satu-satunya tujuan para jemaah.

-Pembantaian peziarah oleh Qarmatian, Syiah Qarmatian melancarkan serangan berhari-hari di Mekah dan jalur peziarah pada 930 M. Serangan ini berimbas pada penurunan jumlah peziarah setiap tahun.

Ulama Islam kemudian mengeluarkan larangan ziarah ke Mekah karena masalah keamanan.

-Wabah kolera dan meningitis, Setelah abad ke-19, banyak wabah seperti kolera dan meningitis menyebar di Hijaz, semenanjung Arab. Wabah itu menyebabkan sekitar 8.000 orang meninggal.
Imbas penyakit yang menyebar ini, pihak berwenang tak mengizinkan peziarah ke Mekah mulai dari 1837 hingga 1892.

Dokter dari Mesir juga mendirikan tempat untuk karantina di jalan menuju Mekah guna melindungi warga.

-Perebutan, Pada 20 November 1979, Juhayman al Otaybi menyerbu Ka'bah sebelum matahari terbit. Dia menyatakan beberapa tuntutan politik termasuk pembubaran rezim Saudi. Ia juga menuntut mengakhiri hubungan kerajaan dengan Amerika Serikat, penghentian penjualan minyak ke negara-negara Barat, dan penutupan pangkalan militer asing.

Komite Cendekiawan Tinggi kerajaan lalu mengeluarkan fatwa meminta Saudi melancarkan intervensi bersenjata dan menyingkirkan semua pemberontak.

Share this post

Sign in to leave a comment