Tribratanews.polri.go.id - Manokwari. Kepolisian mengamankan empat pelaku pemicu bentrok antar warga di wilayah itu pada Sabtu (8/7/2023) di Manokwari. Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. Rivadin Benny Simangunsong, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa empat pelaku tersebut berinisial RGA (19), WB (19), ML (22), dan GY (18). Keempat pelaku ditangkap karena melakukan penganiayaan dan penikaman terhadap korban Hermanus Saiba yang kala itu sedang berbelanja daging bersama anaknya di samping Pengadilan Negeri Manokwari, Sabtu pagi.
"Kami sudah melakukan penangkapan terhadap empat orang pelaku," jelas Kapolresta Manokwari dilansir dari Republika, Minggu (9/7/23).
Kapolresta menjelaskan bahwa empat pelaku nekat melakukan penganiayaan dan penikaman karena dipengaruhi minuman beralkohol saat mengikuti acara di salah seorang rumah kerabat mereka sekitar pukul 01.00 WIT. Setelah acara, para pelaku mampir ke lokasi penjualan daging dengan maksud meminta daging kepada para pedagang, namun tidak membuahkan hasil.
"Pelaku tidak puas karena tidak diberikan daging lalu menghampiri korban yang saat itu berbelanja," jelasnya.
Kombes Pol. Benny menjelaskan bahwa insiden penikaman terhadap korban Hermanus Saiba menimbulkan amarah bagi keluarga korban, kemudian menimbulkan bentrok antar warga dan penghalangan sejumlah akses jalan. Dalam insiden tersebut, salah satu dari empat pelaku juga terlibat pembakaran terhadap mobil milik korban yang terparkir di tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku kami jerat dengan Pasal 170 KUHP ancaman penjara 5 tahun sampai dengan 9 tahun. Anggota kami masih melakukan pengembangan apakah masih ada kelompok lain yang terlibat," tambahnya.
Baca Juga: Tawuran Maut Tewaskan Satu Siswa, Dua Pelaku Tawuran di Jakpus Dibekuk Polisi
Selain empat pelaku, polisi juga mengamankan dua pelaku dari pihak korban yang menganiaya dua anggota Polresta Manokwari saat proses negosiasi sedang berlangsung. Dua pelaku itu berinisial PS (26) dan PD (60).
Kapolresta Manokwari sangat menyayangkan tindakan main hakim sendiri oleh masyarakat yang mengakibatkan dua anggota Polresta Manokwari mengalami luka bacok di bagian kepala.
"Padahal, kami sedang berusaha negosiasi. Saya sampaikan kepada pihak korban, masalah pembacokan anggota polisi tetap ditindak," jelasnya lebih lanjut.
Kapolres pun membantah tudingan warga bahwa anggota Polresta Manokwari menganiaya dua pelaku hingga babak belur karena pihak kepolisian berulang kali mengimbau pelaku untuk menyerahkan diri. Tindakan warga membacok anggota kepolisian beredar luas di sejumlah media sosial.
"Kami bertindak profesional. Kami minta mereka menyerahkan diri, bukan kami menganiaya mereka," tambahnya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan segala bentuk informasi yang mengakibatkan gangguan keamanan di Manokwari. Polisi terus meningkatkan patroli meskipun empat pelaku penikaman terhadap korban dan dua pelaku pembacok anggota polisi telah ditangkap.
"Percayakan kepada polisi. Mari sama-sama ciptakan Manokwari aman dan damai, jangan lagi berikan keterangan yang tidak benar," tutupnya.
(my/hn/um)