Diduga Dalang Pembunuhan Indriana, Ditreskrimum Polda Jabar Bakal Periksa Kejiwaan Caleg

8 March 2024 - 13:00 WIB
Republika

Tribratanews.polri.go.id - Jabar. Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), akan memeriksa kejiwaan dari caleg DPR RI berinisial DP dan kekasihnya DA yang diduga dalang pembunuhan berencana terhadap Indriana. Korban ditemukan membusuk dengan terbungkus selimut di wilayah Kota Banjar tanggal 25 Februari lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes. Pol. Surawan, S.I.K., membenarkan video yang beredar tentang kedua pelaku DP dan DA tertawa saat membawa jenazah korban di mobil bagian belakang. Ia mengaku saat ini masih melakukan pendalaman dengan menggunakan perangkat digital forensik.

"Ya dari video yang beredar dan telah dikonfirmasi kepada tersangka benar," ujarnya, dilansir dari Republika, Jumat (8/3/24).

Baca Juga: Pedangdut Tisya Erni Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Perselingkuhan

Dalam keterangannya, ia mengungkapkan saat ini sedang melakukan pendekatan digital forensik untuk menganalisis para tersangka di video tersebut. Namun dipastikan bahwa keduanya tersangka yang telah melaksanakan pembunuhan.

"Kita akan cek, kenapa terjadi seperti itu (tertawa tanpa beban) kita akan lakukan pemeriksaan kejiwaan," jelasnya.

Selanjutnya ia mengatakan mereka membawa jenazah korban untuk dibuang serta menjemput MR. Ia menambahkan pihaknya sudah mendapatkan gambaran utuh saat rekonstruksi di Bogor.

"Intinya pada saat rekonstruksi sudah mendapatkan gambaran utuh peristiwa terjadi mulai rencana sampai pelaksanaan eksekusi," jelasnya.

Ia mengungkapkan, usai melakukan eksekusi, para tersangka berusaha agar orangtua korban tidak curiga dengan mengabarkan korban akan mengirim makanan ke orangtua. Pengiriman makanan dilakukan oleh DP setelah mendapatkan kode dari DA.

Setelah peristiwa itu, pihaknya berhasil melacak pelaku dari informasi orangtua bahwa korban pergi dengan kekasihnya. Setelah eksekusi, ia mengatakan handphone korban masih aktif mengirim pesan kepada orangtuanya.

"Setelah dikonfirmasi telepon tidak pernah diangkat, orangtua curiga dan menjadi bahan kita melacak para pelaku," tutupnya.

(fa/pr/nm)

in Hukum

Share this post

Sign in to leave a comment